Ketua KAKI Jatim Kecam Pernyataan Eri Cahyadi: Jangan Diskreditkan Suku Madura Dengan Label Premanisme

Redaksi

- Redaksi

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:20 WIB

5022 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ZOOMNEWS, SURABAYA – Pernyataan kontroversial Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam video yang viral saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap juru parkir liar di sebuah toko modern, menuai kecaman keras dari Ketua Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Jawa Timur, Moh. Hosen.

Dalam video tersebut, Eri dengan lantang menyebut praktik jukir liar sebagai bentuk “premanisme”, pernyataan yang dinilai Hosen tidak hanya tendensius, tetapi juga berpotensi menyudutkan kelompok etnis tertentu, khususnya warga Madura.

“Pak Eri harus tahu, apa yang dia sampaikan sangat menyakitkan bagi kami warga Madura. Menyamaratakan dan melabeli jukir liar sebagai preman, seolah-olah semua pelaku berasal dari satu etnis, itu jelas tidak bijak,” ujar Hosen geram, ” Sabtu (07/06/2025).

Hosen menilai bahwa Eri Cahyadi telah melupakan jasa dan dukungan besar masyarakat Madura dalam perjalanan politiknya, termasuk saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota.

“Dulu waktu butuh suara, masyarakat Madura dia rangkul. Tapi sekarang setelah duduk di kursi kekuasaan, malah seperti ‘kacang lupa kulitnya’. Ini bukan sikap seorang pemimpin yang pantas,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua KAKI Jatim ini meminta Eri Cahyadi berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata di depan publik, terlebih dalam kapasitasnya sebagai kepala daerah yang seharusnya menjadi pemersatu, bukan malah memperuncing stigma terhadap kelompok masyarakat tertentu.

“Jangan hanya karena ingin menertibkan jukir liar, lalu menggunakan bahasa-bahasa yang mengarah pada kriminalisasi etnis. Kami tidak terima jika suku Madura dikaitkan dengan premanisme secara sepihak,” imbuh Hosen.

Ia pun meminta Wali Kota Surabaya segera mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Madura atas ucapannya yang telah menimbulkan keresahan.

“Kalau beliau tidak segera meluruskan, jangan salahkan jika masyarakat Madura menarik kembali dukungannya secara total. Karena harga diri dan martabat tidak bisa dibeli dengan pencitraan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Rektor Universitas Indonesia Timur Lepas Mahasiswa Peserta KKN Angkatan XIX Periode Semester Genap
Bukan Cuma Jaga Keamanan, Polisi di Kepulauan Sangkarrang Juga Jadi Sahabat Warga
Peduli Sesama, Bhabinkamtibmas Melayu Baru Selamatkan ODGJ yang Lemas
Kapolres Bulukumba dan Dandim 1411/Blk Gelar Silaturahmi Bersama Masyarakat Kajang
Selamat Ulang Tahun Aswar, CEO PT Aswar Jaya Group
Kapolres Pelabuhan Makassar dan Anak Yatim Kompak Baca Yasin, Santunan Diberikan Usai Doa Bersama
Kapolres Pelabuhan Makassar Sambangi Warga Sakit di Rumah Kayu: Bawa Tim Dokter dan Harapan
Sinergi Dua Pemimpin Kota: Kapolres Pelabuhan dan Wali Kota Makassar Bahas Kamtibmas hingga Wisata Pulau

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:02 WIB

Lapas Narkotika Pematangsiantar Gandeng PLN Deteksi Dini Gangguan Listrik

Jumat, 13 Juni 2025 - 02:27 WIB

Rutan Balige Gencar Gelar Razia Rutin, Puluhan Benda Terlarang Dimusnahkan

Kamis, 12 Juni 2025 - 13:33 WIB

Perkuat Sinergi, Polres Simalungun Kunjungi Lapas Narkotika Pematangsiantar

Kamis, 12 Juni 2025 - 10:05 WIB

Kalapas Pujiono Selamet Turun Langsung ke Blok, Bangun Disiplin dan Motivasi Warga Binaan Lapas Narkotika Pematang Siantar

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:38 WIB

Tingkatkan Sinergitas Antar Instansi, Kalapas Perempuan Medan Hadiri Pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi Tahun 2025 oleh BBPVP Kota Medan

Rabu, 11 Juni 2025 - 06:10 WIB

Kebersamaan Idul Adha, Rutan Balige Gelar Makan Bersama Petugas dan Warga Binaan

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:13 WIB

Petugas Lapas Binjai Gagalkan Upaya Penyelundupan 11 Sim Card dalam Gorengan

Selasa, 10 Juni 2025 - 13:17 WIB

Pastikan Kamtib Terjaga, Rutan Labuhan Deli Kontrol Blok Hunian Warga Binaan

Berita Terbaru