Jihan Putri Gayo Lues men jadi penulis cerpen berjudul ruang kosong

AMIN LINGGA

- Redaksi

Selasa, 3 Desember 2024 - 05:11 WIB

5034 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RUANG KOSONG

Karya : Jihan Nadia Shyba

Disebuah kota ada sekolah ternama yang sangat terkenal akan keunggulan siswa nya,sekolah favorit yang sangat ingin di masuki oleh anak muda yang akan masuk SMA.Umar adalah anak pindahan dari sebuah kota,dia ikut pindah karna urusan pekerjaan orang tua nya,besok adalah hari pertama Umar sekolah sekarang dia sedang membereskan kamar nya agar bisa segera istirahat.’TOK TOK TOK’ ibu umar memasuki kamar membawa sebuah kotak yang berisi barang Umar. “Umar nih barang kamu ada yang ketinggalan dibawah,” kata ibu Umar. “Iya ma letakan disitu aja nanti aku beresin,” Kata Umar ke ibu nya “Okee” Sahut Ibu Umar dan keluar kamar,umar lanjut membereskan kamar nya.Pada saat sedang Menyusun buku Papa Umar datang membuka pintu ‘KREKK’ Umar kaget dan berteriak “Atuhtuh Meletus” Latah umar karna kaget papa nya masuk tanpa mengetok pintu “PAPAAAA,bikin Umar kaget aja ihh” Kata Umar “Alah masa gitu aja kaget sih” Kata papa Umar ke umar “Kalo umar serangan jantung gimana gara-gara papa” Balas Umar ke papa nya sambil merengut dan lanjut membereskan buku-bukunya.”Oh iya papa mau bilang besok kamu udah masuk sekolah yah,jangan lupa istirahat ga boleh kecapean yaa” kata papa Umar “Iyaa pah setelah ini umar istirahat,uda mau beres jg nih” Sahut Umar ke papa nya.

“UMAAARRRR BANGUN NANTI KAMU TELAT” Teriak Ibu Umar dari dapur “Iyaaa maa ini Umar udah siap” Sahut Umar keluar dari kamar sambil memakai dasi nya dan menuju dapur untuk sarapan.Ibu Umar dating ke meja makan sambil membawa piring yang berisi roti dan segelas susu kedelai kesukaan Umar.”Nih mar buruan sarapan nya nanti telat” kata ibu Umar meletakan makanan umar di meja makan dan langsung melanjutkan kegiatan nya untuk mencuci piring.”Terima Kasih ibuu ku yang cantik” kata Umar,dan ibunya hanya tersenyum melihat anak semata wayang nya itu yang selalu memujinya setiap melakukan apapun itu untuk Umar.

*INFORMASI KELUARGA UMAR*

Umar adalah anak semata wayang dari pasangan suami istri yang Bernama Iqbal dan Angel.Iqbal adalah seorang Tentara sedangkan Angel adalah Dokter kandungan.

Singkat cerita umar berangkat sekolah diantar oleh supirnya,umar sampai disekolah dan segera turun karena dia sudah hampir terlambat karena saat perjalanan Umar tadi .terjebak macet nya kota Medan,umar sedikit shock melihat orang yang berkendaraan dikota ini sangat ugal-ugal an berbeda jauh saat dia tinggal di Bandung.Umar pun segera berlari menuju gerbang dimana murid-murid yang lain juga berlari karna bel masuk telah berbunyi.Pak satpam yang menjaga gerbang sekolah mulai menutup pintu untung nya Umar telah sampai dan melewati pintu gerbang,Umar segera menuju ke kantor kepala sekolah untuk menjumpai guru nya.Tapi Umar tidak tau harus kemana karna sekolah itu sangat luas dia pun melihat seorang anak perempuan dan menghampiri nya.”Maaf kak menggang,saya Umar,” Umar menjulurkan tangan nya lalu Perempuan itu membalas juluran tangan Umar “Oh hai saya Nana,ada perlu apa ya?,” tanya Nana pada umar “Saya mau nanya kantor kepala sekolah di mana ya kak?,” tanya Umar pada Nana “Oh anak baru ya?ayo saya antar kan,”jawab Nana dan Umar pun mengikuti Nana.Disaat perjalanan menuju kator kepala sekolah Umar terus memperhatikan lingkungan sekolah tersebut,sekolah nya sangat luas dan banyak pohon rindang,Umar sangat suka suasana sekolah ini sangat tentram dan damai.Ada banyak Gedung disana Umar sedikit terheran melihat Gedung-gedung disana seperti Gedung yang tua namun terawat.Umar sadar ternyata bangunan sekolah baru nya mirip seperti bangunan zaman Belanda,pantas saja terlihat familiar.Tak sadar melihat-lihat Gedung sekolah nya ternyata Umar telah sampai di kantor kepala sekolah “Umar ini ruangan kepala sekolah,masuk aja aku uda telat nih harus masuk kelas,”Kata Nana sambil tersenyum ramah kea rah Umar,dan Umar pun membalas senyuman Nana sambil mengucap kan Terima kasih ke Nana “Terima kasih ya kak Nana,”ucap Umar sambil tersenyum,lalu Nana mengatakan,”Jangan panggil kakak lah,bisa jadi kita seumuran,” kata Nana kepada Umar “aku kelas 12 emang kamu kelas brp mar,” sambung Nana “Eh iya sama dong kita,aku juga kelas 12 na,” kata Umar sambil senyum.Lalu Nana pun pergi menuju kelas Umar masuk ke dalam kantor kepala sekolah dan menemui guru nya dan menanyakan dimana kelas nya,guru itu pun mengantarkan Umar kekelas nya.

Umar, yang belum tahu apa-apa, mendapat kelas yang kebetulan bersebelahan dengan ruang kelas kosong tersebut. Pada hari pertama, banyak teman sekelasnya memperingatkan agar dia tidak terlalu dekat dengan ruang itu, terutama setelah senja. Namun, Umar menganggap itu hanya takhayul dan cerita untuk menakut-nakutinya.

Suatu sore, ketika jam sekolah sudah selesai dan sebagian besar siswa telah pulang, Umar memutuskan untuk tinggal lebih lama di sekolah. Dia ingin merapikan buku-buku di loker dan menyiapkan diri untuk pelajaran esok hari. Koridor sudah mulai

sepi, dan matahari mulai tenggelam. Ketika Umar berjalan melewati ruang kelas kosong itu, dia merasa ada yang aneh. Udara terasa lebih dingin, dan lampu koridor berkedip-kedip pelan.Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari dalam ruang kosong tersebut, padahal pintu ruangan itu tertutup rapat. Umar berhenti sejenak dan mencoba mendengarkan lebih jelas. Suara langkah kaki itu semakin jelas, seolah-olah ada seseorang berjalan pelan di dalam ruangan. Penasaran, Umar mendekat ke pintu dan memutar gagangnya. Anehnya, pintu itu tidak terkunci.

 

Umar membuka pintu sedikit, dan ruang kelas tampak gelap, hanya diterangi cahaya samar dari jendela. Tidak ada siapa pun di dalam, namun rasa dingin semakin menusuk tulangnya. Ketika dia hendak menutup pintu, tiba-tiba sebuah bangku di dalam kelas bergerak sendiri, menimbulkan suara seretan yang tajam. Umar terkejut dan melangkah mundur, tapi dia tetap melihat ke dalam ruangan.Di sudut ruangan, dia melihat bayangan seseorang. Sosok itu duduk membelakanginya, kepala tertunduk. Umar merasa ketakutan, tapi dia mencoba tetap tenang. “Halo… siapa di sana?” tanyanya dengan suara bergetar.

Sosok itu tidak menjawab, tetapi perlahan berdiri. Saat sosok itu berbalik, Umar bisa melihat dengan jelas wajah pucat dan mata hitam yang menatap tajam ke arahnya. Wajah itu tampak penuh luka, dan bibirnya tersenyum menyeringai dengan cara yang sangat menakutkan. Umar langsung mundur, berlari meninggalkan ruangan dan menutup pintu dengan keras. Esok harinya, Umar menceritakan kejadian itu kepada teman-temannya, tapi tidak ada yang terkejut. Mereka memberitahu Umar bahwa dulu, bertahun-tahun yang lalu, ada seorang siswa yang bunuh diri di ruangan tersebut karena sering di-bully. Sejak saat itu, arwahnya sering muncul, terutama kepada murid-murid baru yang tidak tahu kisahnya.Umar tidak pernah lagi berani mendekati ruang kelas itu. Setiap kali dia melewati koridor tersebut, dia selalu merasa ada sepasang mata yang memperhatikannya, dan suara langkah kaki samar yang mengikuti dari belakang. Pada malam yang sama, setelah kejadian aneh di sekolah, Umar merasa gelisah saat berbaring di tempat tidur. Ingatannya terus dipenuhi bayangan sosok misterius yang muncul di lorong-lorong sekolah yang gelap. Malam itu, angin kencang bertiup di luar, menggetarkan jendela kamarnya. Suasana semakin mencekam, dan Umar tidak bisa tidur.Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pelan di jendela kamarnya. Jantung Umar berdegup kencang. Perlahan, ia bangkit dari tempat tidur dan mendekati jendela. Saat tirai disibakkan, tidak ada apa-apa di luar. Namun, ketika ia kembali hendak tidur, ketukan itu terdengar lagi, kali ini lebih keras. Dengan gemetar, Umar membuka jendela. Seketika, angin dingin menerpa wajahnya, dan suara bisikan samar terdengar. “Umar…” Bisikan itu memanggil namanya, seolah berasal dari jauh, namun sangat jelas. Umar merasa tubuhnya lemas. Ia buru-buru menutup jendela dan mengunci rapat. Saat berbalik, di sudut kamar, ada bayangan gelap yang berdiri diam memandangnya. Matanya kosong, namun penuh dengan kegelapan yang membuat tubuh Umar bergetar hebat. Dia berteriak, namun suaranya seperti tertahan di tenggorokan. Bayangan itu mulai mendekat perlahan, merangkak di lantai seperti kabut hitam yang tebal. Umar berusaha melarikan diri, namun pintu kamar terkunci dari luar. Ia menatap bayangan itu dengan napas terengah-engah. Saat bayangan itu hampir menyentuhnya, suara ketukan lain terdengar—kali ini dari pintu kamar. Umar tak bisa memutuskan mana yang lebih menyeramkan: bayangan gelap yang mendekat atau ketukan yang datang di saat seperti ini. Ketukan itu terus berulang, dan Umar, yang kini terpojok, mendengar suara familiar dari balik pintu. Suara itu terdengar seperti suara temannya, Dani. “Umar, buka pintunya… Ini aku, Dani.”

Namun, Umar ragu. Sesuatu dalam suaranya terdengar berbeda, tidak seperti Dani yang biasa ia kenal. Sementara itu, bayangan gelap semakin mendekat, seakan ingin menelannya bulat-bulat. Dengan sisa keberaniannya, Umar menutup mata dan berharap semua ini hanya mimpi buruk. Tapi saat dia membuka mata, bayangan itu sudah berada tepat di depannya, dan suara Dani di luar pintu berubah menjadi tertawa mengerikan. Apa yang sebenarnya terjadi pada Umar malam itu masih menjadi misteri. Yang jelas, keesokan paginya, kamar Umar ditemukan kosong, dengan jendela terbuka lebar dan tirai yang melambai tertiup angin. Tidak ada jejak keberadaan Umar sama sekali, hanya bayangan hitam samar yang terlihat di cermin di sudut kamar.

Beberapa hari setelah hilangnya Umar, sekolah menjadi gelisah. Teman-temannya berkumpul dan membicarakan kejadian aneh yang terjadi di malam hilangnya Umar. Dani merasa bersalah karena tidak bisa membantu, dan bertekad untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.Malam itu, Dani memutuskan untuk kembali ke sekolah. Dia memasuki lorong yang sama tempat Umar terakhir terlihat. Ketika ia melangkah lebih dalam, suara bisikan itu kembali terdengar, memanggil namanya. Dani merasa takut, tetapi tekadnya lebih besar. Dia melanjutkan langkahnya, mengikuti suara itu hingga sampai di depan jendela kamar Umar.Di sana, dia melihat bayangan gelap yang melayang. Bayangan itu berputar, mengungkapkan sosok Umar yang tampak pucat dan kosong, seperti hantu. “Bantu aku, Dani…” Umar berbisik dengan suara yang serak dan melankolis.

Dani terkejut, tapi dia tidak mundur. “Umar! Apa yang terjadi padamu?” Dia bertanya, berusaha menjangkau temannya. Namun, bayangan Umar bergetar, menunjukkan ketidakberdayaannya.”Dia tidak bisa kembali,” bisikan itu kembali terdengar, kali ini lebih menakutkan. “Dia adalah milikku sekarang.”Dengan segenap kekuatan, Dani meneriakkan nama Umar dan memanggil kenangan indah mereka. Dalam sekejap, bayangan itu bergetar hebat, seakan terjepit antara dunia nyata dan kegelapan. Dani berlari ke arah bayangan itu dan meraih tangan Umar. Dalam sekejap, cahaya menyilaukan menyelimuti mereka.Ketika cahaya meredup, Dani terbangun di tengah lorong sekolah, sendirian. Namun, bayangan Umar masih ada, memandangnya dengan tatapan penuh harapan. Dani menyadari bahwa meskipun fisik Umar hilang, semangatnya masih ada bersamanya. Dani mengerti sekarang; mereka tidak bisa terpisah, dan selama dia mengingat Umar, dia tidak akan pernah benar-benar hilang.Sekolah kembali normal, tetapi Dani tahu kegelapan itu masih mengintai, menunggu momen untuk kembali. Dia berjanji akan terus melawan, untuk Umar dan untuk semua yang telah hilang. Akhir cerita, tetapi kegelapan masih menunggu…

Berita Terkait

Kapolres Oloan Siahaan Overmacht Saat Bubarkan Tawuran di Tol Belmerah
Adem tour makadinah Ramani jaya mengadakan paket hemat umroh di awal musim Agustus 2025.
Adem tour makadinah Ramani jaya cabang Medan mengadakan paket hemat umroh Awal musim bulan Agustus 2025 nanti selama 12 hari.
Satresnarkoba Polres Gayo Lues Tangkap Pelaku Pengguna, Kurir dan Pengedar Narkotika Jenis Ekstasi
Satresnarkoba Polres Gayo Lues Tangkap Pelaku Pengguna, Kurir dan Pengedar Narkotika Jenis Ekstasi
BPBD kabupaten Gayo Lues laksanakan normalisasi dan pemasangan geronjong di sungai Porang.
Ketua SPSI Gayo Lues ajak masyarakat tenang dalam menyambut MAY DAY tahun ini
Satresnarkoba Polres Gayo Lues Tangkap Pelaku Tindak Pidana Narkotika Jenis Ganja Seberat 105 Kg Barang Bukti Diamankan

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 11:23 WIB

FGD terkait Transportasi Online, minta Stakeholder Perhatikan Nasib Driver Online

Kamis, 15 Mei 2025 - 13:00 WIB

Kolaborasi Dengan MUI Sumut Rutan I Medan Adakan Pelatihan Fardu Kifayah Bagi Warga Binaan

Selasa, 13 Mei 2025 - 14:27 WIB

38 Warga Binaan Rutan Kelas I Medan Dapat Remisi Khusus Waisak 2025

Senin, 12 Mei 2025 - 18:28 WIB

Berita Hoaks Sebuah Media Online Coba Cemarkan Nama Baik Rutan Labuhan Deli

Senin, 12 Mei 2025 - 18:17 WIB

Rutan Labuhan Deli Gelar Razia Rutin Insidentil, Jaga Komitmen Bersih dari Halinar

Minggu, 11 Mei 2025 - 14:17 WIB

Sebanyak 347 Warga Binaan Pemasyarakatan di Sumatera Utara Terima Remisi Khusus Waisak 2025

Minggu, 11 Mei 2025 - 05:29 WIB

Karutan Kelas I Medan Andi Surya Laksanakan Pengajian Jumat Bersama Petugas Muslim : Menyejukkan Hati, Memperkuat Iman

Minggu, 11 Mei 2025 - 01:15 WIB

Rutan I Medan Ikuti Rapat Anev Kinerja Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan

Berita Terbaru